Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, begitulah sebuah ungkapan yang menggambarkan perjalanan seorang Arnila saat ini. Dia merupakan anak tunggal dari pasangan Tjong Kang Tjoan dan Lioe Lie Joen yang bertempat tinggal di Jl. Dr. Soetomo Kampung Pohin. Arnila adalah seorang pelajar aktif kelas XII IPS 1 di SMAN 1 Pemali memiliki hobi berbicara di depan umum dan suka belajar segala sesuatu hal yang baru mengantarkannnya menjadi pribadi yang mandiri, penuh semangat, bertanggung jawab, kritis, kreatif, dan aktif dalam berbagai hal. Dari hal itulah dia tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang punya rasa ingin tahu yang tinggi untuk belajar dalam mengasah minat dan bakatnya dalam keterampilan berbicara. Salah satu cara yang dia lakukan dalam mengasah keterampilan berbicaranya itu adalah dengan mengikuti seleksi Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Tingkat Provinsi Bangka Belitung Tahun 2021 dan mengantarkannya menjadi peserta LDBI Tingkat Nasional Tahun 2021 bersama timnya yaitu Syafa Rahmadani dan Yolanda Keisha Aurelia dari SMAN 1 Pangkalpinang. Mereka bertiga membawa nama Provinsi Bangka Belitung dalam ajang LDBI Tingkat Nasional Tahun 2021. Suatu pencapaian yang luar biasa bagi Arnila saat itu karena dia berhasil membawa nama sekolahnya hingga ke tingkat nasional. Walaupun saat itu Dia belum mencapai hasil yang maksimal, tapi pencapaian di nasional tahun lalu menjadikannya pribadi yang lebih kritis dalam mengevaluasi setiap kekurangan kemampuannya sendiri yang dia jadikan sebagai pengalaman berharga untuk terus mengasah kemampuannya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Perjalanan Arnila tidak sampai di situ saja, dari pengalaman mengikuti LDBI ke Tingkat Nasional tahun lalu, dia belajar untuk terus berlatih dan berusaha dengan maksimal. Berbagai upaya dia lakukan dalam mengasah kemampuannya dalam berdebat, menjadikannya terbiasa dalam membentuk pola pemikiran secara kritis, analitis, dan sistematis sehingga memberikan energi baru bagi dirinya untuk kembali berjuang mengikuti seleksi LDBI Tingkat Provinsi Tahun 2022. Segala bentuk kekurangan yang ada di tahun lalu dia jadikan suatu refleksi dan evaluasi untuk mencapai hasil terbaik di tahun 2022 ini.
Di tengah perjalanan mengikuti proses latihan LDBI di sekolah, dua minggu menjelang seleksi LDBI Provinsi Bangka Belitung, Arnila mengalami tekanan hebat yang membuatnya dilema serta mengalami beberapa ketakutan yang sebenarnya belum tentu terjadi. Sulit bagi dirinya mempertahankan sesuatu yang ada di tahun lalu. Apalagi dia harus menjalani proses seleksi kembali dan bersaing dengan ribuan peserta LDBI dari seluruh SMA/ SMK/ MA baik negeri maupun swasta di Provinsi Bangka Belitung menjadikannya sedikit pesimis akan pencapaiannya di tahun ini. Hal itulah yang membuat pembinanya, Ibu Ernita Eka Putri dengan segala kemampuannya memberikan motivasi menyeluruh kepada Arnila saat itu. Waktu yang sebenarnya digunakan untuk latihan debat digunakannya untuk memotivasi Arnila dengan penuh ketulusan.
Gurunya berpesan kepadanya bahwa segala sesuatu itu jangan dilihat dari seberapa besar hasil yang didapatkan, tapi seberapa besar proses dan usaha yang telah dilakukan. Kemenangan adalah bonus dari Tuhan atas pencapaian dari apa yang telah dilakukan. Lalui dan nikmati saja prosesnya dengan penuh rasa syukur, usaha, bahagia, dan doa. Selebihnya serahkan semuanya kepada Tuhan karena Tuhan punya kuasa atas segalanya. Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Jangan pikirkan sesuatu hal yang belum tentu terjadi, tapi fokuskan pada segala hal yang ingin dilakukan dan maksimalkan kemampuan yang dimiliki karena sejatinya lawan terberat dalam perlombaan itu bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Kita tidak bisa mengubah situasi atau keadaan, tapi kita bisa mengubah pola pikir kita terhadap keadaan. Jadi, ciptakanlah pikiran positif dan suasana hati yang bahagia dalam menjalani prosesnya nanti agar kamu senantiasa nyaman tanpa tekanan dan beban dalam menjalani prosesnya. Berbagai pesan dan motivasi yang Ibu Ernita berikan tadi membuat Arnila kembali bersemangat dan fokus untuk mencapai tujuannya. Doa yang dilangitkannya, membangkitkan usahanya saat itu.
“Mempertahankan itu lebih sulit daripada meraihnya” Ungkapan ini seakan menjadi keajaiban bagi perjalanan seorang Arnila karena Dia berhasil meraih keduanya dengan penuh kebahagiaan. Arnila dengan segala kelebihan dan kekurangannya tak pernah menyangka bahwa dirinya terpilih dan akan kembali berjuang untuk kedua kalinya bersama teman satu timnya yaitu Baihaqi Nur Amani dari SMAN 1 Pangkalpinang dan Florencia dari SMAN 1 Tanjung Pandan. Mereka telah melalui proses seleksi secara daring dan telah mengalahkan ribuan peserta, serta telah melalui proses penjurian secara objektif untuk mewakili Bangka Belitung dalam ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Tingkat Nasional Tahun 2022 ini. Semoga tim LDBI Provinsi Bangka Belitung nantinya dapat memberikan hasil terbaik dan dapat mengharumkan nama Bangka Belitung ke Tingkat Nasional di Tahun 2022 ini. Aamiin Allahumma Aamiin..
Pencapaian Arnila saat ini juga tidak pernah terlepas dari peran dan dedikasi dari seluruh Bapak Ibu Guru di SMAN 1 Pemali yang telah membentuk pribadi dan pola pikir Arnila menjadi seperti sekarang. Semua ilmu yang telah diberikan dapat diimplementasikan oleh Arnila dengan sebaik mungkin hingga dia dapat mencapai apa yang dia inginkan. Perjalanan Arnila hingga ke tingkat nasional ini juga tak luput dari dukungan menyeluruh Ibu Eflina, M.Pd. selaku Kepala SMAN 1 Pemali yang banyak berperan penting dalam memotivasi dan mengapresiasi Arnila hingga ke tingkat nasional.
Semoga dengan prestasi yang telah diukir oleh Arnila ini, dapat memotivasi seluruh peserta didik di SMAN 1 Pemali untuk terus menggapai prestasi dan dapat mengembangkan bakat serta minatnya baik dalam bidang akademik maupun nonakademik karena perjalanan hidup masih panjang dan selagi masih ada kesempatan itu maka lakukanlah hal terbaik dalam hidup ini. “Tak perlu berusaha keras menjadi bintang, tapi dengan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan berbuat kebaikan di dunia ini, maka kau akan bersinar seperti bintang.”